FIFA menolak naturalisasi Mats Deijl, menurut Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). FIFA menganggap Deijl tidak memenuhi syarat untuk membela timnas Malaysia karena darah keturunannya berasal dari buyut yang lahir di Singapura saat masih menjadi bagian dari Malaysia. Pemain seperti ini tidak dapat diterima menurut aturan FIFA.
FAM menyatakan, “Berdasarkan dokumentasi yang dilampirkan, didapati bahwa pemain berusia 27 tahun itu hanya memiliki darah Malaysia dari moyang beliau.”
Ini sesuai dengan Artikel 8 Peraturan-Peraturan yang Mengawal Permohonan Statuta FIFA, seperti yang diumumkan FAM pada Selasa (1/9).
Perpindahan federasi pemain harus memenuhi empat syarat untuk diterima FIFA. Pertama, pemain harus lahir di negara tersebut; kedua, ibu dan ayah pemain harus lahir di negara tersebut.
Ketiga nenek atau kakek pemain tinggal di negara itu, dan keempat, dia tinggal di sana selama lebih dari lima tahun.
FAM sebenarnya telah menyelesaikan semua dokumen yang diperlukan untuk perpindahan asosiasi Deijl. Akibatnya, FAM mengirimkan surat ke FIFA, yang akhirnya dibalas FIFA pada 25 September.
“FAM mengesahkan bahwa pemain ini tidak dapat mewakili pasukan kebangsaan Malaysia berdasarkan jawaban FIFA itu karena darah keturunan Malaysia adalah daripada moyangnya.”
Namun demikian, FAM terus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemain Go Ahead Eagles tersebut. FAM menghargai keinginan Deijl, tetapi karena FIFA tidak setuju, mereka tidak bisa meneruskannya untuk dinaturalisasi.
Netizen Banjiri Kolom Komentar FAM
Seorang netizen mengatakan, “Sedih memang, tapi melihat ini membuatku tertawa.”
FAM harus memeriksa Mats Deijl terlebih dahulu karena dia bukan keturunan dari orang yang baru bergabung dengan FIFA. Sebaliknya. Salah satu netizen mengatakan, “Coba lihat cara Indonesia itu yang benar.”
Salah satu netizen menyatakan, “Bukan anak FIFA sih, beda sama King Indo.”
Seorang warganet mengatakan, “Naturalisasi yang ditunggu-tunggu pun akhirnya ditolak FIFA.”
Malaysia sekali lagi gagal mendapatkan pemain asli. Rakyat Anda terus berteriak. Salah satu warganet mengatakan, “Indonesia mudah saja dapat pemain keturunan berkualitas dunia.”